SIKAP UMAT ISLAM TERHADAP ILMU EKONOMI ISLAM
oleh : Robbi Sunarto
lahirnya istilah ekonomi islam ataupun iqtishoduna (ekonomi kita) telah menimbulkan berbagai kritikan ataupun tanggapan dari berbagai kalangan. Misalnya ada kritikan yang menyatakan bahwa iqtisahaduna dikritik karena hanya berusaha menemukan sesuatu yang baru yang sebenarnya sudah ditemukan oleh orang lain. Kritikan lainnya adalah bahwa ekonomi islam hanyalah hasil ciplakan dari ekonomi neoklasik dengan menhilangkan variabel riba dan memasukan varibel zakat serta niat. Sebenarnya kritikan itu tidak lah benar, karena Iqtishoduna ataupun ekonomi islam dasar yang mereka pakai adalah ayat suci Al – quran dan Hadist Rasulullah SAW namun dalam ekonomi islam, sesuatu yang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan hadist, misalnya seperti model-model yang sudah ada dalam ekonomi konvensional, maka hal itu tetap dipakai. Dan tidaklah benar jika dikatakan menciplak, sesungguhnya jauh sebelum lahirnya teori teori ekonomi yang ada sekarang, sesungguhnya ulama-ulama muslim telah menemukannya. Jadi tidaklah benar bila dikatakan menciplak. Justru banyak andil-andil pemikir muslim dalam ilmu pengetahuan yang tertutupi, sehingga bila kita membaca buku-buku sejarah ilmu pengetahuan, maka kebanyakan menyatakan bahwa sejak zaman filosof-filosof yunani yang masyur ( Socrates, Plato, Aristoteles, dan lain-lain) beberapa abad setelah itu terjadi kekosongan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini tidak terkecuali ilmu ekonomi. Joseph schumpeter, misalnya dalam buku magnum opus-nya ia menyatakan bahwa adanya great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal sebagai dark ages dalam kehidupan barat. Pada Masa kegelapan barat itulah masa kegemilangan umat muslim, kegemilangan itu tidak hanya dalam hal pemerintahan, namun mencakup segala bidang, yang mana kegemilangan tersebut, suatu hal yang berusaha ditutup-tutupi oleh barat. karena pemikiran ekonom muslim pada masa inilah yang kemudian banyak dicuri oleh para ekonom barat dan mereka mengklaim diri mereka sebagai penemunya.
kritikan terhadap sebuah ilmu pengetahuan, misalnya terhadap ilmu ekonomi islam adalah sesuatu yang wajar. Namun sebagai seorang muslim, hendaknya janganlah menjadi penentang yang paling keras terhadap ilmu ekonomi islam, karena ilmu ini adalah sebuah ilmu yang didasarkan terhadap Al-Quran dan hadist Rasulullah SAW, dan ilmu ini lahir karena keinginanan untuk menjadi seorang muslim yang kaffah. Memang kritikan itu adalah baik, namun sebagai kaum muslimin kritikan kita hendaklah kritikan yang membangun. jika masih terdapat kekurangan dalam teori-teorinya, sudah seharusnyalah kita sebagai umat muslim menyempurnakan teori-teori yang sudah ada. Sehingga ekonomi islam itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan, dan kita dapat menjadi seorang muslim yang kaffah.
0 komentar:
Posting Komentar